PENGAJIAN RUTIN AHAD KLIWON
Pengajian Rutin Ahad Kliwon pada tanggal 2 Oktober 2016
menghadirkan penceramah dari Tambaksogra yaitu Bp. KH. Abu akhmad Thoha, S.Ag.
Pada ceramhnya beliau menerangkan tentang :
Adab Berdoa :
1. Menghadap kiblat
Setelah selesai
salat adalah salah satu waktu terbaik untuk berdoa dan karena itu sebelum
merubah arah duduk, setelah zikir, sebaiknya langsung berdoa sehingga arah kita
tetap menghadap kiblat, yakni Ka’bah.
2. Berdoa dalam keadaan suci.
Suci yang
dimaksud di sini adalah suci dari hadas besar dan kecil. Tentunya, gar doa
cepat dikabulkan bagi yang junub untuk segera mandi wajib dan yang berhadas kecil,
seperti telah buang air kecil maka diutamakan untuk berwudhu dulu.
3. Yakin
Seorang muslim yang berdoa harus benar-benar yakin bahwa doanya akan
dikabulkan oleh Allah. Karena Allah swt.
tergantung dengan persangkaan hamba-Nya. Jika seorang hamba merasa Allah akan
menerima do’anya maka tentunya Allah yang Mahapemberi akan mengabulkannya.
Sebagaimana junjungan kita Nabi Muahammad saw. bersabda:
قَالَ رَسُوْلُ الله صلى
الله عليه وسلم : اُدْعُوا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُونَ بِالْاِجَابَةِ
Rasulullah saw. bersabda: Berdoalah kepada
Allah dan kalian (harus) merasa yakin, bahwa doa pasti dikabulkan.” (HR.
Turmudzi, Ahmad, Hakin dan Thabrani)
4. Mengangkat kedua tangan
Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa berdoa tidak harus mengangkat
tangan karena salah satu riwayat yang menyebutkan bahwa nabi tidak berdoa
mengangkat tangan kecuali pada salat Istisqa. Sebenarnya maksud dari potongan
hadis tersebut, sebagaimana disebutkan oleh As-Shan’ani dalam kitab Subulus
Salaam, adalah bawa nabi tidak bersungguh-sungguh dalam mengangkat kedua
tangannya kecuali pada salat Istisqa. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat lain
ketika Nabi berdoa Istisqa sampai dapat dilihat putihnya kedua ketiaknya.
Itu artinya, dalam setiap kesempatan berdoa, Nabi selalu mengangkat
tangannya, hanya saja tidak ‘seheboh’ pada saat doa salat istisqa. Kurang lebih
seperti itu.
Add caption |